Siang yang
berganti malam dan terus dan terus berganti.. waktu berputar … cepat terasa
bila kita rasa…semua bisa berubah cepat…seperti apa yang pernah kumiliki
kemudian hilang dan akan begitu seterusnya.. saat – saat kehilangan, tanda alami adalah air mata
Air mata .
yang dalam … ketika itu hendak ditahan sakit rasanya didada… air mata itu
terbendung dalam rongga – rongga membuat sulitnya pernapasan…
Seperti tak
mau air mata itu jatuh ….
Air mata
itu untuk ibuku
Suatu pagi
dan setiap pagi sebelum engkau dipanggil NYA …
Engkau bangunkan
aku,,, dan memintaku untuk berjamaah bersamamu
Dari engkau tayamum hingga memakai mukena,,,
Kemudian engkau menyuruhku untuk memandikan dengan
menggunakan kain basah
Cukup untukmu ibu…engkau memintaku menyabun badanmu yang tak
terjangkau olehmu..
Dengan melihat kulitmu …aku selalu teringat bagaimana dulu
dirimu begitu bugar.. begitu amat cantik
Begitu semangatnya engkau senam berlari…saat kuusap saat itu
hanya tulang dan kulit..
Ya ALLAH
begitu ENgkau Cabut pelan – pelan nikmatMU dari badan bundaku …
Setelah kuusap kuberikan engkau sarapan pagi dengan
tanganku
Dengan
perjuangan dan tanpa mengeluh kau biarkan rasa sakit itu tak terlihat
Oh ya ALLAH
betapa aku tak menyadarinya bahwa itu benar – benar sakit
Ibu… engkau
tahu sebelum engkau dipanggilNYA
Aku mendengar suara kuda yang bersenandung
Burung yang menyambut tidurmu
Dan ayam
yang meronta – ronta seperti ada sesuatu yg dating padanya
Ya ALLAH
itu pertanda tapi aku tak menyadarinya
Engkau katakan
padaku bahwa engkau hanya melihat warna kuning … seperti kunang – kunang padahal
seluruh ruang bewarna hijau …
Engkau pun
mulai susah untuk berkata dengan mulut …dan aku tetep g menyadarinya
Tapi engkau
kupeluk walau sebentar tapi ternyata itulah pelukan terakhirmu untukkuu
Seakan kau tau mau kami menangiss…
Tapi aku tetep seperti itu ibu,,,
Benarkah aku harus kuat ..
Komentar
Posting Komentar